Selasa, 06 Oktober 2009

BERDAMAI DENGAN KEHIDUPAN

Ketika saya mengatakan kata meditasi pada percakapan dengan seorang teman di sebuah acara halal-bil halal beberapa saat lalu, beberapa dari mereka langsung menanggapinya secara negatif. Mereka pastilah menganggap meditasi adalah ritual sebuah agama tertentu yang artinya kita yang tidak memeluk agama tersebut ”tidak layak” melakukannya. Ini mungkin sebuah salah paham yang sangat umum terjadi di antara kita.

Meditasi berpangkal pada sebuah konsep pemahaman tentang cara kita memandang kehidupan. Kita di dalam hidup sering terlalu banyak, kalo tidak dikatakan selalu, dipermainkan pikiran-pikiran kita. Kita dihantui kehidupan masa lalu. Tentang kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Tentang kegagalan-kegagalan yang memalukan. Kita sangat juga digelisahkan masa depan. Tentang masa depan karier kita. Tentang masa depan studi kita. Apa yang akan kita lakukan setelah lulus kuliah. Apa yang akan terjadi seandainya kita di PHK, dan sebagainya. Itu semua adalah pangkal ketidakbahagiaan kita, pangkal dari segala kegelisahan, depresi dan penderitaan.

Meditasi memberi jalan untuk memandang hidup secara bijak. Kita dilatih untuk menjadi pengamat pasif terhadap kehidupan kita sendiri. Kita diajak untuk memikirkan apa yang ada di depan kita saat ini bukan apa yang ada di masa lalu atau di masa depan. Karena pada dasarnya masa lalu adalah hasil dari sikap dan apa yang kita lakukan pada sebuah masa kini di masa lalu. Masa depan adalah akibat dari apa yang kita lakukan di masa kini. Jadi dengan berfokus pada masa kini, melakukan yang terbaik saat ini, masa depan tak ada yang perlu dirisaukan dan masa lalupun akan menjadi kenangan yang indah. Selamat bermeditasi dalam kehidupan nyata... Selamat berdamai dengan kehidupan

sumardiono, solo 6 oktober 2009

5 komentar:

  1. Kalau menurut saya, sholat adalah cara bermeditasi terbaik dalam Islam.
    Bermeditasi di dalam sholat tidak hanya mengadakan perenungan saja, namun didalamnya ada rasa kepasrahan yang fungsinya adalah untuk melunakkan kekerasan hati dan pikiran.
    Dalam menjalankan sholat, kita berusaha untuk mengadakan evaluasi diri dengan merenungi semua tingkah laku kita, kesalahan-kesalahan kita, serta akibat2 yang ditimbulkan dari perbuatan masa lalu kita terhadap masa depan kita.
    Kemudian rasa kepasrahan kita terhadap Sang Pencipta karena ketidakmampuan kita dalam mengatasi segala persoalan.
    Dari perenungan dan rasa pasrah ini akan menimbulkan rasa penyesalan yang dalam sehingga akan memicu hati kita, pikiran kita, tubuh kita untuk melakukan pertobatan.
    Insya Allah, kalau sholat kita khusyu, kita akan mendapatkan suatu 'enlightment' dari hasil perenungan kita. Karena setelah proses sholat yang khusyu dilaksanakan, setengah dari beban pikiran kita akan terangkat. Hal ini dimungkinkan karena kalau sholat kita benar, akan terjadi proses sharing antara manusia dengan Tuhannya. Dalam artian bahwa setiap orang (siapapun dan bagaimanapun karakter manusia tersebut) dalam berdoa bisa berbagi masalah dengan Sang Pencipta.
    Tentu saja di dalam sholat, kita tidak hanya dituntut untuk merenung saja, namun juga diharapkan adanya perbaikan tingkah laku setelah sholat dilaksanakan.

    BalasHapus
  2. Pertanyaan selanjutnya adalah:
    Bagaimana bentuk permeditasian yang baik menurut Pak Dion?
    Pernahkah dan bisakah kita sholat dengan khusyu' sebagai bentuk permeditasian kita, sehingga bisa benar-benar merasakan dan meresapi apa arti kehidupan diri kita sendiri serta peran dan kontribusi kita terhadap kehidupan ini?

    BalasHapus
  3. Meditasi bukanlah sebuah bentuk evaluasi perilaku atau proses pemindahan beban psikologis. Meditasi adalah cara kita memandang realitas psikologis atas peristiwa yang terjadi setiap detik setiap menit dalam kehidupan kita. Ini bukan bentuk ritual yang dilakukan sehari sekian kali atau sekian kali. Meditasi bersifat on going. Shalat bagus, meditasi juga bagus. Keduanya bermain di wilayah yang berbeda dan tidak saling menggantikan.

    BalasHapus
  4. Thanks inviting, congrats for the blog,,
    Well for me, meditation just part of yoga (so far that i know coz, am always doing it in yoga)
    Its positive one to clear our mind n refresh things, n get good feeling after it.
    While shalah (sholat), might be same process with meditation but its combined with prayer n movement. So the effect its very bigger one, coz its connection between someone's heart and Allah,,
    But i guess human always try to find a peace for their heart, mind and soul.
    Nice notes,
    Keep creating,,
    GBU

    BalasHapus
  5. You're welcome.. Meditation keeps us letting go anything. Not to go with mind not to deny it, too. It is the way we stop asking, the way we stop denying. And happiness comes only when we stop asking and stop denying. Meditation is a journey to the true happiness.

    BalasHapus